Di Balai Selasa Pessel, Masyarakat Berlebaran dengan Debu dan Jalan Berlubang
JURNAL SUMBAR | Balai Selasa – Masyarakat Balai Selasa, kecamatan Ranah Pesisir, kabupaten Pesisir Selatan, provinsi Sumatera Barat harus lebih bersabar lagi di lebaran ini. Pasalnya, perbaikan jalan nasional Padang-Kerinci dan Bengkulu di daerah ini tak kunjung siap. Dan, terpaksalah mereka berlebaran dengan debu dan jalan berlubang.
“Marasai awak dek kabuik,” ujar Wati, warga Tebing Tinggi, nagari Koto VIII Pelangai kepada Jurnal Sumbar, Minggu siang 25 Juni 2017. “Tapaso manyiram dua sampai tigo kali sahari,” tambahnya sembari berharap pengerjaan pelebaran jalan tersebut dipercepat penyelesaiannya.
Hal yang sama juga dirasakan Idel, warga Labuhan, nagari Pasie Pelangai. “Debu sangat mengganggu kehidupan kami,” ujarnya. “Banyak yang kena infeksi saluran pernafasan,” keluhnya. “Yang paling banyak itu kena batuk,” tambahnya lagi. “Kami harap pengerjaan proyek jalan ini lebih dipercepat,” harapanya.
Kondisi jalan berdebu dan berlubang tersebut juga menggangu kenyaman para pemudik. “Kita bertamu ke rumah saudara terganggu dengan banyaknya debu dari jalan,” sebut Niza, seorang perantau dari kota Padang. “Jalan berlubang dan bergelombang ini juga rawan kecelakaan,” keluhnya. “Pokoknya tidak nyaman dan membahayakan,” tambahnya.
Pantauan Jurnal Sumbar di lapangan, lebih dari separoh ruas jalan nasional di Balai Selasa kini dalam kondisi rusak berat. Sebagian sudah ditimbun pakai sirtu oleh pihak Balai Jalan Nasional. Kondisi jalan bersirtu dan berlubang itu berbuah debu yang menyesakan. Dan, hal itu juga sangat rawan kecelakaan lalu lintas.
Seperti diketahui, Balai Jalan Nasional melalui kontraktor pemenang lelang kini sedang memperlebar jalan nasional ruas Padang-Kerinci dan Bengkulu. Khusus di ruas Balai Selasa, kondisinya belum tertangani dengan baik. Di banyak titik ditemui banyak yang rusak dan belum ditangani sebagai mana mestinya. [Enye]