Semen Padang Kios Penampungan, Wako Nurmatias: Pusat Bangun Pasar Atas Rp354 Miliar
JURNAL SUMBAR | Bukittinggi – Duka yang menyelimuti ratusan pedagang yang menjadi korban terdampak kebakaran Pasar Atas Bukitinggi pada 30 Oktober 2017 lalu bakal segera berakhir, seiring akan dibangun ulangnya Pasar Atas oleh Pemerintah Pusat.
Dengan anggaran APBN sebesar Rp354 miliar, pasar tradisional yang berada di daerah berhawa sejuk itu akan dibangun enam lantai. Dua di antaranya akan dijadikan sebagai basment agar pengunjung yang datang ke Pasar Atas bisa memarkirkan kendaraannya di basement tersebut.
Hal ini disampaikan Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias usai menerima bantuan 44 kios penampungan sementara bagi korban kebakaran Pasar Atas dari Semen Padang dan UPZ Baznas Semen Padang di Kantor Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Bukittinggi, Rabu (9/10/2018) siang.
Dalam penyerahan bantuan 44 kios berukuran 2×1,75 meter itu, turut hadir perwakilan dari Baznas Pusat, Ketua Harian UPZ Baznas Semen Padang Muhammad Arif, dan Kepala Biro CSR Semen Padang Muhamad Ikrar yang mewakili Direktur Utama PT Semen Padang, serta sejumlah staf CSR.
Saat ini, sebut Ramlan, proses tender pembangunan Pasar Atas tengah berlangsung di Kementerian PUPR. Kemungkinan, kata dia, akhir Juni mendatang akan ada pemenangnya. Setelah itu, baru dilakukan pembangunan yang diharapkan peletakkan batu pertamanya dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
“Kami pun menargetkan proses pembangunannya berlangsung selama 17 bulan, karena target kami akhir 2019 Pasar Atas tersebut sudah bisa ditempati pedagang. Jadi, pembangunannya nanti harus dilakukan selama 24 jam agar target 17 bulan dapat terwujud,” ujarnya.
Terkait bantuan 44 kios dari Semen Padang, Ramlan pun menyebut bahwa pihaknya berterimakasih kepada Semen Padang yang telah membantu. Sebab, dengan adanya bantuan tersebut, Pemko Bukittinggi akhirnya bisa menyelesaikan perasoalan yang dihadapi oleh ratusan pedagang yang terdampak kebakaran Pasar Atas.
“Selama ini mereka (pedagang) berjualan di kawasan kaki lima dekat jam gadang, karena Pasar Atas sudah tidak bisa lagi di tempati pascakebakaran. Sekarang dengan adanya kios penampungan, alhamdulillah beban pedagang bisa berkurang,” ujarnya.
Untuk itu, sambung Ramlan, pihaknya mengucapkan termakasih kepada Semen Padang dan lembaga pengumpul zakat karyawan Semen Padang dan UPZ Baznas Semen Padang yang telah membangun 44 kios penampungan sementara bagi korban kebakaran Pasar Atas.
“Jadi mari kita sama-sama doakan agar Semen Padang sebagai perusahaan kebangaan “urang awak” agar terus maju dan berkembang, karena semakin besar pendapatannya, maka akan besar pula dana CSR yang akan disalurkan ke masyarakat,” imbuh Ramlan.
Sementara itu, Kepala Biro CSR Semen Padang Muhamad Ikrar mengatakan bahwa pembangunan kios penampungan sementar bagi pedagang Pasar Atas Bukittinggi ini adalah komitmen PT Semen Padang dan ini sesuai dengan visi misi perusahaan berwawasan lingkungan.
Selain itu, Bukittinggi merupakan wajahnya Sumatera Barat dan butuh perhatian. Oleh sebab itulah Semen Padang menghibahkan bantuan dana Rp500 juta untuk pembangunan 44 unit kios penampungan sementara bagi pedagang Pasar Atas, agar bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dan pedagang eks Pasar Atas tak lagi berjualan di kaki lima.
“Bantuan Rp500 juta dari Semen Padang ini berasal dari dua sumber pendanaan. Rp250 juta dari CSR perusahaan dan Rp250 juta dari zakat karyawan yang dihimpun oleh UPZ Baznas Semen Padang,” kata Ikrar.
Sementara itu, eks pedagang Pasar Atas Titis Wani mengaku nyaman berjualan di kios penampungan ini, meskipun pendapatan berjualan di sini (kios penampungan) belum begitu banyak. Namun lambat laun, dirinya yakin akan mencapai hasil maksimal.
“Ini kan baru dua pekan saya dan ratusan pedagang lainnya menempati kios penampungan sementara ini. Tapi saya yakin ke depan pendapatan kami akan bertambah, apalagi lokasi kios ini strategis, dan dekat dengan kebun binatang Bukitinggi,” ujarnya.
Pemilik Toko Sulaman & Bordir Altis itu juga bertermakasih kepada PT Semen Padang yang telah berkontribusi membangun kios penampungan sementaran ini, jika tidak maka dirinya dan pedagang lainnya akan terus-terus berjualan di kaki lima. “Sekarang kami gak kehujanan dan kepanasan lagi, karena sudah ada kios penampungan sementara,” pungkas Titis.
Seperti diketahui, pada 30 Oktober 2017 lalu, Pasar Atas Bukittinggi hangus dilalap Sijago Merah. Kerugian mencapai ratusan miliar, karena selain bangunan pasar yang hangus terbakar, isi toko dan lapak pedagang pun juga lumat dilalap api.
Untuk melangsungkan aktivitas pedagang, Pemko Bukittinggi pun langsung bergerak cepat dengan melakukan penggalangan dana dari sejumlah instansi yang ada di Sumbar. Hasilnya, sekitar 700-an kios pun dibangun dan pada akhir April kemarin, kios tersebut resmi ditempati pedagang. rilis