Tinjau PKT, Presiden Jokowi: Padat Karya Beri Manfaat Ekonomi Bagi Masyarakat

877

JURNAL SUMBAR | Sumatera Selatan – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Desa Pangkalan Gelebak, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (13/7).

Dalam kunjungan tersebut, Presiden dan Mendes PDTT meninjau pekerjaan pengecoran jalan desa dan pembangunan posyandu yang melibatkan masyarakat desa sebagai pekerjanya dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) yang anggarannya berasal dari dana desa.

Skema PKT di Desa Pangkalan Gelebak ini telah meningkatkan pendapatan masyarakat desa karena keterlibatannya sebagai pekerja yang diberi upah antara Rp 95 ribu hingga Rp 130 ribu.

“Tadi saya tanya satu persatu, digaji berapa? 95 ribu. Artinya padat karya ini sudah memberikan manfaat ekonomi untuk income-income di masyarakat,” kata Presiden Jokowi usai peninjauan.

Dalam kesempatan itu Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo menyampaikan bahwa program PKT wajib dijalankan oleh setiap desa dalam memanfaatkan penggunaan dana desa untuk proyek pembangunan. Dan dalam setiap proyek pembangunan tersebut wajib diberikan sebesar 30 persen sebagai upah pekerja yang berasal dari masyarakat desa.

“Jadi sudah tidak menggunakan kontraktor lagi untuk proyek-proyek pembangunan yang berasal dari dana desa. Dengan adanya padat karya tunai dengan mempekerjakan masyarakat ini akan memiliki tambahan pendapatan masyarakat desa. Jadi uang nanti akan berputar lima kali lipat di desanya,” katanya.

Dana Desa yang digunakan di Desa Pangkalan Gelebak digunakan untuk melakukan kegiatan PKT yakni Pengecoran Jalan Desa sepanjang 334 meter dengan lebar 3 meter dan tinggi 20 cm dengan alokasi anggarannya sekitar Rp 284 juta.

Selain itu, dana desa juga digunakan untuk pembangunan posyandu dan pembangunan jamban sejumlah 30 unit untuk 30 KK serta untuk membangun Jalan Timbun Tanah Kampung asli dan membangun Lantai Keramik gedung PAUD.

“Kita lihat jalan-jalan desa lebih baik daripada jalan-jalan lainnya. Kita liat saat ini betonnya aja tebal sekali. Dan yang paling penting mempekerjakan masyarakat. Seperti proyek pembangunan dana desa ini (pengecoran jalan desa) yang lebih dari 300 meter dengan biayanya lebih 280 juta dikerjakan oleh 50 orang lebih. Jadi, dana desa bisa menciptakan lapangan kerja yang cukup banyak. Ini baru satu proyek pembangunan jalan. Belum pembangunan MCK dan posyandu serta pembangunan proyek lainnya,” katanya. (rilis)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here