JURNAL SUMBAR | Padang – Koordinator Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Propinsi Sumatera Barat, Divera Nurdin, mengaku prihatin terhadap Sumatera Barat (Sumbar). Betapa tidak, sudah 73 tahun Indonesia Merdeka, Sumbar masih membicarakan kotoran (cirik).
“Sudah 73 tahun Merdeka, Sumbar masih bicara soal cirik,” kata Divera Nurdin lantang di hadapan para peserta Workshop Orientasi Media di Pangeran Beach Hotel, Rabu (15/8/2018).
Bahkan pernyataan Koordinator STBM Sumbar itu juga diperkuat Ahmad Balarus dari Dinas Kesehatan Sumbar. “Ya, itulah kondisinta. Bahkan soal buang air besar sembarangan (BABS) dengan istilah Aster (asoy terbang) juga sering dijumpai. Lihat seperti di Bukit Gadogado dan Sungaipisang (Padang),” jelas Ahmad Balarus alias Dones itu.
Artinya, informasi lebih dari satu juta orang penduduk Sumatera Barat melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) itupun tak bisa dielakan. Pertanyaannya, BABS tanggungjawab siap supaya sanitasi sehat?
Terungkap soal BABS itu membuat pars peserta Workshop Orientasi Media Smar Development Works (SNV) itupun tercengang-cengang.
Mencuatnya isu jutaan warga Sumatera Barat melakukan BABS itu disampaikan Bambang dari SNV selaku pemateri. “Saya hanya membacakan data, bahwa untuk Sumatera Barat warga yang melakukan BABS mencapai 1.198.588 orang,”kata Bambang prihatin.
Kegiatan Workshop Orientasi Media itu diprakarsai Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M), Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia PKBI) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) yang didukung penuh Nirlaba Smar Development Works (SNV) Belanda.
Kegiatan tersebut dipandu Yuse dari AJI dan Uni Ram dari PKBI itu menampilkan pembicara Bambang dari SNV Belanda. Secara gemblang Bambang menyampaikan manfaat dari sanitasi yang bersih. Saptarius