Penemuan lubang tambang. Ilustrasi.viva
JURNAL SUMBAR | Sawahlunto – Masyarakat sekitar lokasi tambang Tahiti COAL Sawahlunto, Sumatera Barat mengeluhkan tentang asap yang keluar dari lubang tambang yang terjadi pada Minggu (3/5/2020).
Informasi ini langsung dibantah oleh direksi dan manajemen CV Tahiti Coal Sawahlunto, asap tersebut terjadi karena mereka mengalihkan tutup lobang.
Tapi, ketika awak media yang tergabung dalam Balai Wartawan Kota Sawahlunto yang datang mengkorfimansi kejadian asap ini Sabtu (30/05/2020), kepala teknik tambang Afrison mengakui akibat ledakan ini tujuh orang supir mendapatkan perawatan medis.
Zulafriyon Kepala Teknik Tambang CV. Tahiti Coal menjelaskan, asap tersebut terjadi bukan kerena ledakan, tapi disebakan terjadi gumpalan asap akibat swabakar yang keluar di lokasi PAC 401 B cabang dua. Dengan kejadian tersebut kami telah melakukan langkah-langkah antisipasi.
“Kami telah mensiloof dengan menutup aliran udara masuk agar segitiga api yaitu panas, oksigen, dan bahan bakar tidak meledak,” katanya seperti dilansir editor.
Lebih lanjut KTT yang biasa disapa Oyon ini menambahkan, pada hari Kamis (21/5/2020) tejadi lagi gumpalan asap yang mengakibatkan tujuh orang supir yang tengah melakukan pemuatan batu bara mendapatkan perawatan medis dari pihak CV. Tahiti Coal. Kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa.
“Menyangkut kejadian ini kami telah mengirimkan surat resmi ke ESDM Provinsi Sumatera Barat. Namun dikarenakan masa PSBB yang sedang berlangsung saat ini, ESDM Provinsi Sumatera barat belum bisa melakukan peninjauan ke lokasi tambang CV. Tahiti coal Sawahlunto. Kami telah melakukan seluruh langkah-langkah antisipasi sesuai dengan SOP pertambangan yang belaku ESDM,” ujarnya.
Di lokasi tambang Cabang dua ini, lanjut Oyon, terdapat tiga buah lobang tambang yakni 401A, 401B dan 401C, untuk lubang 401 A telah kami tutup, sebab diperkirakan mengarah ke pemukiman masyarakat Desa Sikalang, Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto. Sedangkan untuk lubang tambang 401B dan C sama sekali tidak mengarah masyarakat.
Menyangkut permasalahan gumpalan asap pekat yang masih terlihat, dari penjelasan KTT CV. Tahiti Coal ini menerangkan, “ gumpalan Asap yang masih terlihat pada hari Jumat (29/05/2020) bukan berasal dari lubang tambang 401 B ini. Melainkan berasal dari adanya pembakaran ladang yang dilakukan oleh masyarakat sekitar.” jelas Oyon.sumber; editor.com