Ustaz KH. Fadzlan Garamatan Mohon Maaf Atas Beredar Video HOAX Ceramahnya

JURNAL SUMBAR | Jakarta – Sehubungan dengan beredarnya video ceramah yang sengaja diselewengkan oleh oknum tak bertanggung jawab, Ustaz KH. Fadzlan Garamatan didampingi oleh Ketua MUI Papua KH. Saiful Islam Al Payage melakukan konferensi pers pada hari Senin, 2 April 2018 jam 16.00 WIB di Rumah Makan Abunawas, jalan Matraman Raya No.15, Kebun Manggis Matraman – Jakarta Timur.

“Saya bersyukur dan berterimakasih kepada Allah karena masalah Video Ustaz Fadzlan Garamatan, beliau dengan hati yang sangat mulia, hati yang sangat bersih, beliau mau minta maaf,” ujar Kiai Haji Saiful saat melakukan tabayun bersama Ustaz Fadzlan di Jakarta, Senin (2/3).

Pada konferensi pers itu, KH. Fadzlan Garamatan dengan hati yang tulus meminta maaf pada masyarakat Papua, meskipun video itu hanyalah fitnahan pada dirinya.

Adapun video yang diselewengkan tersebut adalah video ceramah KH. Fadzlan Garamatan pada beberapa tahun lalu yang dengan sengaja dipotong-potong, diedit, dan disebar di internet oleh oknum penghasut, untuk tujuan tertentu.

KH. Fadzlan Garamatan tidak ingin hasutan ini berpengaruh pada kerukunan antar umat beragama di Papua, yang sudah berjalan harmonis sejak dulunya. Jangan sampai berimbas dengan pelarangan azan dan pelaksanaan ibadah berpengeras suara, serta bangunan Masjid Al Aqsha di Sentani – Papua.

Pada acara konferensi pers tersebut, KH. Fadzlan Garamatan juga keluarkan surat resmi permohonan maafnya. Sesuai surat aslinya, isinya disalin sebagaimana berikut;
—–

Lembaga Sosial Da’wah dan Pembinaan SDM Kawasan Timur Indonesia

Kepada Yth,
Seluruh Masyarakat Adat Papua
di Pesisir, Pantai, Lembah, Bukit, dan Pegunungan

Hal: Permohonan Maaf

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahiim

Dengan hormat,
Mencermati perkembangan media sosial belakangan ini, berkaitan dengan kesalahpahaman terhadap isi ceramah saya pada sebuah kajian di Jakarta beberapa tahun yang lalu, yang sengaja diviralkan lewat sebuah potongan video pendek, yang kemudian menimbulkan gangguan pada tatatan kehidupan yang telah terjalin dan terjaga dalam kebersamaan kehidupan adat istiadat di masyarakat. Serta dalam rangka menjunjung tinggi suasana ketertiban dan keamanan yang kondusif, yang telah memberi ruang kebebasan beribadah kepada seluruh umat beragama di tengah masyarakat di negeri ini, juga dalam rangka memelihara dan menjaga keutuhan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdaulat.

OTW 2

Bersama ini sava: Ustaz Muhammad Zaaf Fadzlan Rabbany Garamatan, putra adat asli Papua, kelahiran Kampung Patipi Pulau (Nusa), Distrik Teluk Patipi, di bawah Petuanan Raja Patipi, Kab. Fakfak, Papua Barat, sebagai bagian dari keluarga besar masyarakat adat Papua, menyampaikan:

Permohonan Maaf kepada seluruh masyarakat adat Papua, atas kesalahpahaman dalam memahami isi kandungan video ceramah saya, yang telah diviralkan oleh pihak/oknum yang tidak bertanggunjawab. Yang secara sengaja atau tidak, telah menimbulkan ketersinggungan serta bibit perpecahan di antara elemen umat beragama. Dimana selama ini kerukunan antara umat beragama di seluruh Papua, telah tertata dan terjaga dengan baik dari leluhur, bahkan telah menjadi ketauladan dalam memelihara pranata sosial dengan falsafah adat “Satu Tungku Tiga Batu”.

Lewat tuntunan adat ”Satu Tungku Tiga Batu” tersebut, saya mengajak saudara-saudariku. semua komponen masyarakat adat Papua, mari kita berdiri di tanah ini untuk saling isi-mengisi dan nasehat- menasehati. Sekaligus saling menyempurnakan berbagai kekurangan yang ada di masyarakat, demi kemajuan masyarakat Papua secara luas, guna memberi perubahan terhadap masyarakat Papua yang lebih berperadaban, yang selama ini masih dipandang dan dipersepsikan sebagai masyarakat primitif yang tertinggal dan terbelakang.

Mari sama-sama kita berdiri berdampingan, dengan gagasan, pikiran, dan karya nyata, dalam pola pikir, pola sikap, dan pola tingkah, untuk saling asih, asah, asuh, dari rasa kita sendiri, agar tercipta perubahan

Kantor Pusat :
Pondok Pesantren Nuu Waar Kampung Bunut RT. 02 RW. 06 No. 41 Desa Tamansari
Kecaman Setu Kabupaten Bekasi 17320 Jawa Barat Indonesia

Untuk kemajuan masyarakat dan negeri tercinta ini. Mari kita hindari perpecahan, dengan saling memperbaiki diri, menjaga dan menjamin ketertiban dan keamanan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Demikian permohonan maaf saya sebagian dari keluarga, kepada seluruh masyarakat adat Papua atas kesalahpahaman yang terjadi. Dan agar semua permasalahan yang ada dapat terselesaikan dengan baik, sehingga kebersamaan, kekeluargaan, dan semangat hidup berdampingan dalam keberagaman dengan nilai moral dan spiritual, dapat mewujudkan pembangunan adat yang berkemajuan dan berperadaban lebih baik.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 2 April 2018
Hormat Saya

(MZ. Fadzlan Rabbany Garamatan)

—–

(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.