Fraksi PAN Diinstruksikan Serius Perjuangkan Nasib Petani Sawit Pessel

901

JURNAL SUMBAR | Pesisir Selatan – Menyikapi persoalan selisih harga tandan buah segar (TBS) sawit di kabupaten Pesisir Selatan dengan kabupaten-kabupaten tetangga, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Pesisir Selatan mengintruksikan Fraksi PAN di DPRD Kabupaten Pesisir Selatan untuk serius memperjuangkan nasib petani sawit di daerah sejuta pesona itu. Fraksi PAN harus menginventaris persoalan, dan memanggil pihak terkait guna mencari solusi persoalan yang sudah menahun tersebut.

Yul Afnedi Chaniago, Ketua DPD PAN Kabupaten Pessel melalui surat DPD PAN Pessel nomor PAN/04.09/A/K-S/076/VII/2019 tanggal 17 Juli 2019 mengintruksikan Fraksi PAN di DPRD Kabupaten Pessel untuk menginventarisir persoalan tingginya selisih harga TBS di Pesisir Selatan dengan kabupaten tetangga, dan mengagendakan pemanggilan pihak terkait.

“Ini adalah rekomendasi Forum Discution Group (FGD) Mentari yang dilaksanakan Tim Kerja DPD PAN Pessel dalam rangka memperjuangkan nasib petani sawit,” sebut Yul Afnedi.

Adapun rekomendasi dari FGD tersebut adalah, lanjutnya, perlu solusi kongkrit dari pemerintah daerah agar tidak terjadi selisih harga sawit, dan Pemda Pessel harus membuka ruang bagi investor baru untuk mendirikan pabrik kelapa sawit (PKS) di Pessel supaya tidak terjadi monopoli oleh kelompok PKS tertentu.

“Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan harus mencabut izin PKS yang tidak segera membangun pabriknya,” tegas Yul Afnedi lagi.

Selanjutnya, tambah Yul Afnedi, perlu peningkatan SDM petani sawit dan aparatur Pemda yang mengurusi persawitan. “Supaya ada inovasi dan tidak tertinggal dengan perkembangan teknologi perkebunan sawit,” ujarnya. “Pemda juga harus melakukan uji sampel mutu dan rendemen sawit petani supaya ada standar dalam penentuan harga TBS,” tegas kader utama PAN yang sudah mendapat restu Amien Rais maju di Pilkada Pessel itu.

“Kita juga mendorong Pemda melakukan penguatan kelembagaan petani sawit sebagai wadah bagi mereka untuk berkomunikasi dan mencari solusi persoalan yang mereka hadapi,” ujar Yul Afnedi lagi.

Dan, tegas Yul Afnedi, DPD PAN Pessel mengajak semua pihak untuk sama-sama mengawal perjuangan ini supaya pihak terkait, terutama Pemda Pessel betul-betul serius menyelesaikan persoalan selisih harga TBS yang sangat merugikan petani sawit di Pesisir Selatan. “Ini harus kita tuntaskan dengan gol petani sawit Pessel kembali menikmati harga TBS yang layak,” pungkas orang dekat almarhum Taufik Kiemas itu.

Seperti diketahui, harga TBS di kabupaten Pessel beberapa bulan terakhir terjun bebas sampai Rp400,- per kg di tingkat petani. Sementara di kabupaten tetangga jauh lebih bagus. Dan, dengan kondisi tersebut, pedagang pengumpul terpaksa menjual TBS Pessel ke PKS yang ada di Kiliran Jao Sijunjung dan Muko-muko Bengkulu. Karena, harga beli di sana jauh lebih tinggi dari PKS yang ada di Pessel. Suandi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here