JURNAL SUMNAR | Padang – Banyaknya masalah pembangunan di Sumbar membuat sejumlah tokoh kesal terhadap rezim pemerintah Sumbar hari ini. Karena itu, mengganti Gubernur Sumbar diyakini sebagai solusi masalah tersebut.
Begitulah kesimpulan yang diambil oleh mantan Direktur Utama (Dirut) Bank Nagari, Muhammad Irsyad.
Menurutnya, musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) yang dilakukan pemerintah kabupaten/kota dan Pemprov Sumbar tidak ada koordinasi sehingga perencanaan pembangunan tidak tepat sasaran. Selain itu, ia melihat selama ini Pemprov Sumbar selama ini kurang bisa meyakinkan pemerintah pusat untuk mengucurkan dana pembangunan ke Sumbar.
“Tidak sinkronnya musrenbang dengan perencanaan pembangunan di Sumatera Barat adalah akibat tidak profesionalnya dalam tata kelola pemerintahan selama lima tahun ini. Akibatnya, banyak proyek mangkrak, bahkan terindikasi adanya tindak pidana korupsi,” tuturnya di Padang, Selasa (2/7/2024).
Jalan keluar dari semua persoalan tersebut, kata Irsyad, ialah mengganti rezim dan pemimpin di Sumbar. Ia sangat yakin Epyardi Asda mampu memimpin Sumbar lebih baik lima tahun ke depan.
“Kita sangat yakin masyarakat akan menitipkan amanah ini kepada seorang Epyardi Asda dan berdoa karena beliau tampil memimpin perubahan ini tanpa beban, dan benar-benar ikhlas untuk kebangkitan Sumatera Barat,” ucapnya.
Karena itu, Irsyad tidak hanya menyatakan dukungan, tetapi juga menggalang dukungan untuk Epyardi dari tokoh-tokoh profesional dan berpengaruh.
“Saya dan kawan-kawan punya keyakinan akan perubahan dan kebangkitan Sumatera Barat di bawah kepemimpinan Epyardi Asda,” ucapnya.
Irsyad menggalang kekuatan untuk mendukung Epyardi sebagai bentuk keseriusannya memenangkan Epyardi guna perubahan dan kebangkitan Sumbar. Ia melakukan itu karena didorong oleh kecintaannya terhadap pembangunan baik fisik, sosial, dan sumber daya manusia di Sumbar. (Trio)