Hamka dan Megawati Dianugerahi Profesor Tidak Tetap, Ini Kata Guru Besar UNP Dedi Hermon

JURNAL SUMBAR | Padang – Menonjolnya dua tokoh Minangkabau (Sumatera Barat) pada era yang berbeda di Indonesia, dalam hal kepemimpinan yang memiliki katakter yang kuat, yaitu Buya Hamka dan Ibu Megawati (Presiden Ke-5 RI), membuktikan Sumatera Barat merupakan penyumbang tokoh-tokoh handal dalam perkembangan Indonesia, baik saat sebelum merdeka, maupun sampai saat ini.

Lewat whatshappnya, membahas soal anugerah gelar Profesor Tidak Tetap (HC) tokoh Minankbau, Buya Hamka, pada Jumat (11/6/2021), Prof Dedi Hermon, Guru Besa UNP mengklaim Ibu Megawati (Presiden Ke-5 RI) adalah Minang yang pantas dibanggakan.

Dia menyebut Buya Hamka, merupakan sosok Agamis yang memiliki karakter sabar dalam dunia pendidikan Islam, mampu memikat banyak perguruan tinggi untuk menganugerahi gelar Doktor HC, walaupun pendidikan formal beliau hanya sampai setingkat kelas 5 SD.

Gelar Doktor HC yang beliau peroleh dianugerahi oleh Perguruan Tinggi di dalam negeri maupun luar negeri. Pada puncaknya, sosok Buya Hamka, dianugerahi gelar Profesor Tidak Tetap oleh Universitas Prof. Dr. Moestopo.

Dengan dianugerahinya Buya Hamka menjadi Profesor Tidak Tetap di Universitas Prof. Dr. Moestopo, merupakan hasil dari kajian akademik dalam independensi Perguruan Tinggi, sehingga Buya Hamka layak dianugerahi gelar Profesor Tidak Tetap.

KLB

“Gelar tersebut merupakan penghargaan dari Universitas Prof. Dr. Moestopo pada jasa-jasa Buya Hamka dalam memajukan dan menumbuh-kembangkan karakter pendidikan Islam, baik dalam dunia pendidikan, maupun dalam masyarakat Indonesia dan Internasional saat itu,” ucap Dedi Hermon.

Dalam statemenya lebih lanjut, pada era sekarang, sosok Megawati Soekarnoputri, yang merupakan sosok perempuan Minangkabau, yang sukses menjadi Presiden RI ke-5, merupakan sosok perempuan Indonesia yang selalu berjuang dengan karakter kepemimpinan yang kuat, baik saat ‘dikucilkan’ pada era Orde Baru, maupun sampai saat ini.

“Karakter kepemimpinan yang kuat, yang tumbuh dan berkembang dalam diri Ibu Megawati, menjadikan beliau sosok pemimpin yang memiliki kharisma yang sangat kuat, sehingga, beliau berhasil memimpin Indonesia dalam mengatasi berbagai krisis di tahun pasca Reformasi, serta banyak memberikan ide-ide dalam kepemimpinan nasional dan internasional, serta kebijakan-kebijakan yang membantu perubahan pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik, sehingga mampu bersaing secara internasional,” paparnya.

Dikatakannya, kharisma kepemimpinan yang kuat itu mampu membangkitkan kembali kepercayaan internasional kepada pemerintah Indonesia pasca Reformasi yang menciptakan krisis multidimensi di Indonesia.

Penganugerahan gelar Profesor Tidak Tetap oleh Universitas Pertahanan (Unhan), tentu sudah melalui kajian yang mendalam dari pihak Unhan, melalui independensi akademik serta kajian lain, sehingga Ibu Megawati layak di anugerahi gelar Profesor Tidak Tetap Unhan bidang Kepemimpinan Strategik di Indonesia.

“Secara akademik, ini merupakan puncak dari banyaknya Universitas yang telah menganugerahi Presiden RI ke 5 tersebut gelar Doktor HC. Tidak banyak tokoh perempuan Indonesia yang menonjol dalam hal karakter kepemimpinan yang kuat. Sosok Ibu Megawati menjadi wakil perempuan Indonesia yang di beri penghargaan yang tinggi oleh Universitas, dan itu layak dan membanggakan,” imbuhnya.agusmardi

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.