Waspada, Lubang Maut Mengintai Pengendara di Sepanjang Jalinsum dan Jalan Provinsi di Sijunjung

2255

JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Memprihatinkan! Ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) dan jalan provinsi di Sijunjung, Sumateta Barat, banyak yang rusak berat. Parahnya lagi, sejumlah lubang maut terdapat dimana-mana.Jika tak berhati-hati dan tak waspada, maka dikuatirkan lubang maut bakal mengintai pengendara.

Dari hasil pantauan awak media, lubang maut yang kerap kali mengintai pengendara itu terdapat di sejumlah ruas jalan provinsi dan Jalinsum (jalan negara-red).

Mulai dari perbatasan Kota Sawahlunto (Muarokalaban) dan Sijunjung (Padangsibusuk) hingga perbatasan Dharmasraya (Kamangbaru-Kiliranjao) dan mulai dari Tanahbantung Sijunjung hingga perbatasan Tanahdatar banyak lubang maut yang selalu mengintai keselamatan pengguna jalan.

Bahkan lubang-lubang maut itu acapkali menyebabkan kecelakaan akibat kenderaan saling mendahului dan terperosok masuk lubang.

“Saya nyaris saja terjatuh kemarin akibat masuk lubang dalam yang ada depan SPBU Tanahbadantung Sijunjung di ruas Jalinsum Km5 itu,” kata Yus salah seorang pengendara pada awak media, Rabu (6/5/2020).

Lubang-lubang dalam yang selalu mengintai pengendara itu sudah menahun. Tak jelas entah kapan akan diperbaiki lubang-lubang maut yang ada di Jalinsum dan provinsi di Kabupaten Sijunjung itu.

Kopalres Sijunjung, Driharto, SIK, suatukali kepada wartawan tak menapik, kebanyakan terjadi kecelakaan lalulintas di Jalinsum dan Provinsi disebabkan akibat jalan berlubang dan bergelombang.

“Jika masyarakat tak berhati-hati dan tak waspada, maka bisa saja maut mengintai akibat terjerembab masuk lubang,”ujar sumber di Mapolres Sijunjung. Untuk itupula polisi selalu menghimbau pengendara untuk berhati-hati mengendara terutama dikawasan jalan rusak.

Sebelum Covid-19, kabarnya ruas jalan provinsi dari Sijunjung hingga perbatasan Tanahdatar itu akan diperbaiki. Namun setelah adanya wabah Covid-19 hingga kini jalan-jalan yang rusak itu belum juga diperbaiki meski Sijunjung tak masuk Zona Merah (Sijunjung aman-red). Bahkan kabarnya, lelang proyek pun sudah dilaksanakan ketika itu. Karena alasan Covid-19 lelang perbaikan jalan itu pun dibatalkan.

“Sampai kapan ruas Jalinsum dan jalan provinsi di Sijunjung akan diperbaiki,”tanya warga lainnya.

Kondisi jalan nasional dan provinsi itu benar-benar sangat memprihatinkan dan membahayakan keselamatan pengguna jalan baik barang maupun orang.

Jalan lintas sumatera (Jalinsum) di Sijunjung banyak terdapat lubang dan kalau saat hujan kondisinya seperti kubangan serta sangat membahayakan pengguna jalan, jika tidak segera ditangani maka berdampak pada keselamatan pemakai jalan bahkan bisa merenggut korban nyawa manusia.

Hendaknya ada perhatian dari pihak Balai Jalan Nasional di Padang untuk memperbaikinya.

Demikian juga halnya dengan jalan provinsi, ruas jalan Tanjungampalu – Sijunjung, kondisi badan jalan sudah sangat parah, lobang hampir di sepanjang jalan sehingga tidak memungkinkan lagi ditanggulangi dengan pemeliharaan rutin jalan.

Masyarakat berharap menjelang hari raya idul fitri tahun 1441 H/2010 M, ada perhatian dari Dinas PUPR, cq UPTD Jalan & Jembatan Wil V Sijunjung untuk menutup lubang tersebut.

Kabarnya, beberapa waktu yang lalu sudah ada kunjungan dari anggota DPRD Prov Sumbar ke ruas jalan Prov Tanjungampalu – Sijunjung. Kabarnya juga sudah tersedia dana peningkatan jalan sebesar Rp4 miliar, yang saat kunjungan tersebut proses lelang sedang berjalan.

Didapat informasi, ternyata proses lelang ruas jalan Tanjungampalu -Sijunjung dibatalkan karena saat ini Pemda Prov berkonsentrasi untuk penanganan penanggulangan pandemi covid- 19, yang lebih familier disebut dengan “corona”.

“Memang kita tidak boleh menutup mata bahwa kasus corona ini harus jadi perhatian serius Pemda Prov, karena menyangkut keselamatan nyawa manusia secara langsung, namun kondisi jalan yang sudah parah tidak boleh juga dikesampingkan, paling tidak proses lelang yang sudah berlangsung tetap dilanjutkan, jangan bak kata pepatah “sudah jatuh tertimpa tangga pula,”tambah sumber lainnya.

Proses survay dan perencanaan hingga jadi usulan kegiatan sudah melalui pembahasan berjenjang hingga akhirnya diputuskan dalam DPA OPD, sudah disetujui DPRD dan sudah disyahkan.

“Mestinya pemotongan anggaran OPD harus lebih selektif dan sesuai skala prioritas, anggaran yang menyangkut kemaslahatan masyarakat jangan disamaratakan pemotongannya, seperti anggaran PU tidak bisa langsung dipatok besarannya, tetapi diserahkan kewenangan kepada kepala dinasnya karena PU lah yang lebih mengetahui tentang kondisi jalan provinsi,”kata Tri Afboy Ketua DPC Gapensi Sijunjung kepada awak media, Rabu (6/5/2020).

Belajar dari kasus krisis ekonomi tahun 1998 yang lalu, kementrian PU lebih banyak membuat kegiatan Padat Karya yang banyak melibatkan tenaga kerja setempat dalam bekerja memperbaiki infrastruktur jalan dan lainnya, sehingga dampak ekonomi dalam kasus “corona” tidak memberatkan masyarakat.

Seperti kondisi saat ini kasus corona sudah sangat merugikan masyarakat, lapangan kerja hilang karena proyek-proyek pemerintah dihentikan, kegiatan masyarakat dibatasi, namun bantuan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat tidak didapatkan.

Kepala UPTD PU Bina Marga Provinsi Sumbar di Sijunjung, Jefrianto tak menapiknya.

“Ya benar, banyak jalan provinsi yang rusak. Sebelum Covid-19, awalnya akan diperbaiki bahkan sudah dilaksanakan lelang. Karena perintah pemerintah untuk menyetop anggaran, maka lelang pun dibatalkan. Setidaknya ada 45 persen anggaran biaya untuk pembangunan dan perbaikan jalan dialihkan untuk penanganan Covid-19,” jawab Kepala UPTD Bina Marga Provinsi Sumbar di Sijunjung, Jefrianto, melalui sambungan telepon selularnya pada Rabu (6/5/2020) sore.

Jefrianto pun mengakui tak bisa berbuat banyak, apalagi setelah dibatalkannya lelang akibat penanganan Covid-19. “Ya, mau gimana lagi itu sudah perintah dari pemerintah,”tambahnya.

Namun sejumlah masyarakat menyesalkan atas tak kunjung diperbaikinya jalan tersebut. Padahal kata mereka, jalan provinsi dan Jalinsum adalah urat nadi perekonomian. saptarius

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here