Lindo Karsyah: KPU Sebagai Pagar Demokrasi, Tidak akan Memakan Tanaman

JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar), Nova Indra mengatakan,tiga aspek penting Pemilu 2019 telah ditetapkan. Aspek penting tersebut yakni, peserta pemilu, calon anggota legislatif (Caleg) untuk dipilih, kemudian daftar pemilih tetap (DPT).

Hal itu disampaikan Nova dihadapan ratusan penyelenggara Pemilu 2019 se Kabupaten Sijunjung untuk Pemilihan Umum serentak 2019 pada Rabu (26/12/2018) di gedung Pancasila, Muaro Sijunjung.

Disebutkan Nova, dari ketiga aspek tersebut, Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) harus memperhatikan kembali beberapa hal mengenai DPT.

“Dianalisis lagi, jika masih ada pemilih yang masuk belum DPT. Jika masih ada masukkan ke dalam daftar pemilih khusus (DPK) dengan catatan sudah memiliki e-KTP. Itu merupakan tugas dalam menjaga hak konstitusi warga,” kata Nova saat Konsolidasi Akbar dan Sosialisasi Kampanye Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sijunjung itu.

KLB

Nova berharap, KPU hingga kebawahnya bekerja sesuai dengan tahapan. Ada 11 tahapan dalam penyelenggaraan Pemilu. Jika ada pelanggaran dalam masing-masing tahahap akan ada proses kode etik yang akan menanti.

Dalam kesempatan tersebut, Nova kembali menyinggung persoalan kotak suara berbahan kardus, yang dianggap tidak layak sewaktu penyelenggaraan pemilu.

“Ini hanya persoalan cara pikir kita, kalau niat jelek kotak dari bajapun bisa dimainkan. Yang terpenting bagaimana penyelenggaraan pemilu transparan,” jelasnya.

Ketua KPU Kabupaten Sijunjung, Lindo Karsyah mengatakan, sebagai penyelenggara, KPU disebut juga sebagai pagar demokrasi. Layaknya pagar, tentu tidak akan memakan tanaman.

“Namun menjadi pagar bukan penyelenggara saja, tetapi kita semuanya yakni Pemerintah Kabupaten Sijunjung, Kepolisian dan TNI. KPU berkomitmen menjaga instrumen demokrasi dengan slpi penyelenggara berintegritas pemilu berkualitas,” ungkapnya. saptarius

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.